Jumat, 20 Januari 2012

Strategi tenaga kesehatan


Di negara manapun, tenaga kesehatan sangat diperlukan, lebih-lebih di negara sedang berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu sudah sejak lama pemerintah membuka institusi pendidikan tenaga kesehatan dari berbagai jenis. Institusi itu bersifat kedinasan artinya lulusannya dipakai untuk memenuhi kebutuhan dinas khususnya Departemen Kesehatan. Oleh karena itu selama empat dekade dari tahun 1950 s/d 1990 lulusan institusi pendidikan tenaga kesehatan selalu diangkat menjadi pegawai negeri, Bagi mahasiswa, konsekwensi hal ini adalah bahwa menjadi pegawai negeri merupakan tujuan mengikuti kuliah, bukan belajar dan meraih kemampuan untuk menjadi manusia mandiri. Disamping itu pembukaan institusi baru tidak terkendali terutama pada tahun 1980 an sehingga menjadi berlebihan dengan mutu yang sulit untuk dikatakan baik. Hal lain adalah bahwa apakah kekebutuhan dinas sudah cukup atau belum kurang diperhatikan lagi. Kemampuan pemerintah untuk menggaji pegawai baru semakin terbatas pada awal tahun 90 an, terlebih-lebih ketika krisis ekonomi moneter merebak dipertengahan tahun 1997. Tenaga kesehatan lulusan baru yang berjumlah ribuan harus mencari lahan kerja di sektor swasta. Perubahan ini berakibat sangat tidak menguntungkan, karena sektor swasta yang mampu menampung tenaga merekapun masih terbatas tenaga keperawatan, ahli gizi, kesehatan gigi dan kesehatan lingkungan merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan paling merasakan dampaknya, Jalan keluar harus segera dicari, peluang kerja baik didalam maupun diluar negeri harus segera ditemukan dan diciptakan. Pusat pendayagunaan Tenaga kesehatan berupaya keras untuk mewujudkannya
Selengkapnya baca disini